BARABAI TINGGALAM….. TERDALAM SEJAK 28 TAHUN

Sungai Overload

Selasa, 9 April 2013 | 08:55 WitaA- A A+Dibaca: 110 kali

Banjir di Kabupaten Tapin - ibrahim ashabirin/bpost online

Baca Juga
Probiz Terkini
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN- Rasa terkejut dirasakan Kepala Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Barito Kalsel Sigit Pudjosetiono yang tengah ikuti rapat di Jakarta. Saat mengetahui banjir terjadi di berbagai tempat di Kalsel.
Dia pun langsung memerinahkan Kepala Seksi Evaluasi Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Barito Kalsel, Ramliyadi melakukan analisa. Pada intinya, Ramliadi mengatakan jika hujan deras kembali mengguyur maka diprediksi banjir akan lebih dahsyat.
“Selain karena hujan deras, kondisi sebagian DAS dan lingkungan sekitar memprihatinkan akibat eksploitasi. Hujan semalam melebihi batas, diperparah kondisi DAS setempat yang overload,” beber Ramliyadi, Senin (8/4).
Dia menyebut di Barabai ada dua sungai besar yang mengalir yakni Sungai Batangalai dan Sungai Barabai dengan posisi hulu di Hantakan. Padahal, kedua sungai itu kondisinya relatif masih bagus dibanding aliran sungai lainnya.
“Namun, tanah sudah tidak bisa lagi menyerap sehingga air permukaan yang mengalir deras ke sungai meluber. Ditambah hujan yang terjadi semalam sudah luar biasa sehingga dua sungai itu tak lagi mampu menampung air,” katanya.
Sementara di Tanjung ada Sungai Tabalong kiri dan Sungai Tabalong kanan. “Kondisinya sudah buruk di daerah hulu karena banyak eksploitasi alam dan tambang,” ucapnya.
Di Tapin dia menganalisa ada sungai yang hulunya di Kecamatan Piani. Kondisi lingkungan setempat rusak karena tambang dan pertambangan liar yang menyebar di antaranya yang luasan 1-2 hektare. “Itu yang mengolah rusak,” tegas Ramliyadi.
Sedangkan di Tanahlaut, Ramliyadi menilai kondisi Sungai Tabunio sudah memprihatinkan, karena rusaknya lingkungan. “Kondisinya parah. Tanah sudah jenuh, bila terjadi lagi hujan deras seperti semalam, kemungkinan kembali meluap dan banjir berikutnya sangat berpeluang,” pungkasnya.
Tekanan Rendah
Cucu Kusmayancu, Forecaster Stasiun Metrologi dan Klimatologi mengatakan, wilayah Kalimantan menjadi kawasan sangat mudah terpengaruh terhadap pergerakan angin di wilayah Indonesia. Hujan yang terjadi sepanjang hari, kemarin, di antaranya disebabkan terjadinya tekanan rendah di kawasan Jawa Timur dan Bali.
Curah hujan yang turun, terkategori sedang dengan intensitas hujan 40 mm/hari. Penyebab hujan yang merata di wilayah Kalsel karena adanya tekanan rendah di wilayah Jawa Timur hingga Bali.
Tekanan rendah, sebut Cucu, menyebabkan angin dari wilayah baratlaut dan utara tertarik ke arah Jawa Timur dan Bali. Angin itu dari arah Laut China melewati Kalimantan. Pergerakan angin dari arah baratlaut dan utara yang melewati Kalimantan memicu pertumbuhan awan konvektif atau awan yang menyebabkan turunnya hujan.
“Oleh sebab itulah hujan kemarin merata dari Kalteng, Kalbar dan juga Kalsel. Saat ini, tekanan rendah tersebut sudah bergerak ke Nusa Tenggara,” terang Cucu. (kur/wid)
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Kota Barabai benar-benar menjadi lautan air. Banjir telah meneggelamkan hampir semua jalan utama di bumi murakata.
Sejumlah perkantoran, pun tak luput dari terjangan ait, yang sampai sekarang makin meninggi dengan kedalaman antara 30 sampai 100 cm.
Kantor bupati HST, Polres, kodiom 1002, DPRD HST serta sekolah-sekolah pun terendam. "Ini banjir terbesar yang pernah saya temui,"kata H Yunus, tokoh masyarakat HST.
Sementara itu, sejumlah warga yang rumahna terendam memilih bertahan di rumah. "Malas kemana-mana. Naik sepeda motor paling moghok,"kata Matu, salah satu warga Jalan Antasari,
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Ketua Harian Pengurus Cabang (PC) Barabai PMII,  M Suriadi terpilih memimpin  Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 2013-2014. Pemilihan melalui Forum Konferensi Cabang PMII XIII  tersebut dilaksanakan di Aula Panti Asuhan Barabai, Jumat (11/1/2013).   
Sekretaris Panitia Pelaksana Ernawati menjelaskan, pada kegiatan Konfercab satu hari itu ada tujuh calon  yang mendaftar, yaitu Misnawati, Ernawati, Taufik Rahman, Suriadi, Alpianor, Murjani dan Mahmudah. "Karena beberapa calon tidak mencukupi syarat sertifikat pelatihan kader, calon memenuhi syarat sisa tiga orang," jelasnya.
Setelah rampungnya pemilihan Ketua ini akan dilanjutkan dengan rapat formatur yang direncanakan akan dilaksanakan Sabtu, (12/1/2013) bertempat di Sekretariat PC PMII Barabai dijalan Putra Harapan Matang Ginalon yang akan merumuskan kepengurusan mendatang serta rumusan program kerja sebagai hasil Konfercab yang akan disampaikan ke menjadi tiga.   
Tiga calon tersebut, M Suriadi, Alpianor dan Murjani. Setelah menyampaikan visi dan misinya, dilanjutkan pemilihan yang akhirnya dimenangi oleh M Suriadi  dengan 24 suara. Sedangkan Alpianor  mendapat dukungan 17 suara dan  Murjani 2 suara. Suriadi sebelumnya aktif sebagai pelaksana Ketua Harian PC PMII Barabai karena ketua terpilih Ringga Hidayat mengundurkan diri.
Asisten I Bidang Pemerintahan Hadriansyah menyampaikan apresiasi atas suksenya Konfercab PMII ke-13. Dia berharap Ketua PMII baru mampu memajukan dan membesarkan PMII ke depan serta turut serta aktif dalam membangun banua.
Turut hadir dalam kegiatan Konfercab, Ketua Mabincab PMII Barabai Yuseran, Wakil Ketua DPD KNPI HST Abdul Rahman AZ, Pengurus PB PMII Masrifani, Wakil Sekretaris  PKC PMII Kalimantan Selatan Rustam Effendi, Ketua PMII Banjarbaru Abdul Manan, Para Pimpinan OKP se HST serta Kader PMII.

PLN Kalselteng Bantu Korban Banjir Barabai

Selasa, 9 April 2013 | 23:45 WitaA- A A+Dibaca: 310 kali
IMG-20130408-00559.jpg
General Manajer PLN Kalselteng Yuddy Setyo Wicaksono, menyerahkan bantuan kepada korban banjir di Barabai, HST, Senin malam- Hanani/BPost
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Sikap peduli dan simpati pada korban banjir di Barabai, HST, ditunjukkan PLN Kalselteng. Senin (8/4/2013) pukul 22.00 wita, General Manajer PLN Kalselteng Yuddy Setyo Wicaksono, didampingi Humas, Cahyono dan Manajer Area Barabai, Fransis Al Jauhari membagikan sekitar 200 dos mi instan dan beras kepada korban banjir di Kampung Sasak, Kamasan dan Pasar Garuda.
Sembako langsung diserahkan Yuddy kepada perwakilan warga sekitar, di posko PLN yang didirikan di depan Plasa Murakata Barabai. Yuddy, yang mengaku menerima informasi HST dilanda banjir besar, langsung membatalkan niat ke Palangkaraya.
"Saya memilih ke sini, untuk bertemu warga di sini dan ingin melihat langsung banjir disini. Kami peduli dengan warga yang tertimpa musibah banjir, dan berharap saudara kita disini tabah,"katanya kepada warga yang berkumpul di depan plasa tersebut.
Faridah, warga Kampung Sasak mengaku air dalam rumahnya sudah sepinggang orang dewasa. Semua rumah di dalam gang itu terendam, kami tak bisa memasak dan mencari nafkah hari ini,"kata penjual pisang goreng tersebut.
Meski demikian, sebagian warga memilih bertahan di rumah, dengan cara meninggikan ranjang dengan pelang kayu.
ini.
Masih Gelap
Sebagian kota Barabai masih gelap, akibat pemadaman yang dilakukan PLN sejak pukul 11.00 wita, senin (8/4/2013) hingga malam ini, pukul 22.30 wita. Adapun kawasan yang masih gelap,antara lain  sepanjang  Jalan PM Noor, jalan perwira, jalan ganesya, jalan bhakti serta kelurahan Barabai  Darat.
Manajer PLN Kalselteng Area Barabai, Fransis Al Jauhari, kepada BPost Online malam ini menjelaskan, PLN terpaksa memadamkan listrik di sejumlah titik, demi keamanan masyarakat. "Mereka yang listriknya padam, karena panel distribusi terendam. Kalau disambungkan, membahayakan sekali. Kami mohon maaf, kalau airnya sudah surut pasti kita nyalakan lagi,"kata Fransis.
Petugas PLN, jelas dia hingga malam ini tetap keliling memantau trafo-trafo dan panel  untuk memastikan aliran listrik memungkinkan disambungkan lagi, jika air sudah surut.
FOTO FOTO LAIN
  • Sumber: Banjarmasin Post
  • Editor: Edibpost
  • Sumber: Banjarmasin Post Edisi Cetak